Kamis, 29 November 2012

Sistem informasi Eksekutif




Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang harus dilakukan oleh Eksekutif :
•Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
•Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
•Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Eksekutif adalah Merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian dan memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).

1.Sejarah Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal. EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.

2.Komponen Sistem Informasi Eksekutif

Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :
•Hardware (Perangkat Keras)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen:
-Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
-Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain.
-File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
-Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

•Software (Perangkat Lunak)
Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen:
1.Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan.
2.Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.
3.Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (bagan balok).
4.Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.


3.Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif

Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut :

-Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil
administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
-Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
-Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).

4.Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :

1.Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.

2.Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.

3.Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.

4.Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.

5.Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.

6.Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.

7.Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.

8.Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.



Pendahuluan
Setiap perusahaan besar pastilah memiliki sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS. Walaupun demikian nampaknya manajemen puncak kurang menekankan HRIS.
Namun, peraturan pemerintah yang bertujuan memastikan persamaan dalam praktek personil perusahaan, mendesak manajemen puncak untuk memberikan perhatian yang layak pada HRIS. Menikmati status yang baru, HRIS mulai bermigrasi dari SI ke SDM, dengan memanfaatkan teknologi computer mikro. HRIS telah melalui jalan yang panjang pada decade yang alu, dan banyak eksekutif yang sekarag memandangnya sama berharga dengan system informasi fungsional lain.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Tiap perusahaan memiliki system untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP).
Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.

Fungsi Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama :
• Perekrutan dan Penerimaan.( recruitment and hiring).
• Pendidikan dan Pelatihan.
• Manajemen Data.
• Penhentian dan Administrasi Tunjangan.

Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Model HRIS meliputi tiga subsistem input :
• SIA (Sistem Informasi Akuntansi).
Menyediakan data personil yang berkaitan dengan keuangan.
• Penelitian Sumber Daya Manusia.
Berfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh
Ø Penelitian Suksesi (succession study).
Ø Analisis dan evaluasi jabatan (job analysis and evaluation).
Ø Penelitian keluhangrievance studies)
• Inteligen Sumber Daya Manusia.
Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan yang meliputi :
Ø Inteligen Pemerintah
Ø Inteligen Pemasok
Ø Inteligen Serikat Pekerja
Ø Inteligen Masyarakat global
Ø Inteligen masyarakat Keuangan
Ø Inteligen Pesaing

Kemudian dari model subsistem input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan tersebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil.
Model HRIS meliputi enam subsistem output yaitu :
• Subsistem Perencanaan Kerja.
• Subsistem Perekrutan
• Subsistem Manajemen Angkatan Kerja.
• Subsistem Tunjangan.
• Subsistem Benefit.
• Subsistem Pelapor Lingkungan.

HRD (HUMAN RESOURCE DEPARTMENT)
HRD atau yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek/pilar; dimulai dari :
Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit (Compensation and Benefit), Manajemen Kinerja (Performance Management), Perencanaan Karir (Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS.
Masing-masing pilar inilah yang akan menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi.
Seleksi dan rekrutmen bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka biasanya fungsi ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu menyeleksi kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya sangat bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun assessment center.
Training dan development memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Menurut survey DDI mengenai Leadership Forecast 2005|2006, beberapa metode pengembangan yang populer saat ini adalah on-the-job training dan coaching disusul training.
Compensation and Benefit berfungsi untuk menyusun strategi hingga implementasi atas seluruh kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada kondisi pasar.
Penilaian kinerja merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar performance management bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja para pegawai hingga laras dengan objective yang harus dicapai oleh organisasi. Saat ini kami melihat berbagai strategi/metode/sistem penilaian kinerja, namun kami percaya bahwa tanpa eksekusi yang efektif maka strategi/metode/sistem yang sudah disusun akan menjadi sia-sia.
Strategi penilaian kinerja yang ideal menurut kami harus dapat menjawab perkalian berikut ini:
Strategic Business Focus x Cascading Accountabilities x High Quality Interactions x Ensured Sustainability = Strategy Realized
Career Planning bertanggung jawab atas pengelolaan, perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh anggota organisasi. Fungsi ini menjawab setiap pegawai memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetensi yang ia miliki. Mengacu kepada kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai akan ditentukan oleh kelompok kerja di mana masing-masing pegawai bekerja (vertical path), namun dengan mempertimbangkan besarnya organisasi masing-masing, penyeberangan karir dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan (cross functhin career path) atau bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya (horizontal carreer path).
Employee Relation Management biasanya juga berfungsi sebagai internal PR bagi setiap kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan. Fungsi ini juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai berbagai aspek dalam organisasi.
Separation Management adalah fungsi yang mengelola seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation (indisipliner, dll), atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
Personnel Administration yang biasa dikenal dengan Personalia atau Kepegawaian adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan.

Sistem Informasi Keuangan

1.MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Subsistem Input
Ada tiga subsistem input, yaitu:
1.Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan.
2.Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengeriai operasi perusahaan.
3.Subsistem inteligensi keuangan mengumpulkan data Mari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya.
Subsistem Output
Mencakup tiga subsistem output, yaitu:
1. Subsistem peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
2. Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan anus uang masuk dan keluar perusahaan.
3. subsistem pengontrolanmengontrol penggunaan dana.
2. SUBSISTEM PEMROSESAN DATA
DASAR PEMROSESAN DATA
Sistem pemrosesan data merupakan pondasi untuk membangun semua subsistem CBIS yang berorientasi informasi (SIM, DSS, dan expert system).
1. Sinonim dengan Accounting.
2. Tujuan Pemrosesan Data.
3. Aplikasi yang Dibutuhkan.
4. Tugas Pokok
5. Sifat Pemrosesan Data.
6. Subsistem Pemrosesan Data
DATA ACCOUNTING
Data accounting memberikan record mengenai segala kepentingan moneter yang terjadi diperusahaan
SISTEM BIAYA
Sistem biaya, seperti arti dari namanya, menentukan biaya operasi perusahaan.
3. JENIS AKTIVITAS AUDITING
Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal, yaitu:
Auditing Keuangan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur.
Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar.
Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada.
4. SUBSISTEM INTELIGENSI KEUANGAN
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
Semua korporasi, kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen ini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegang sahamnya. Kebanyakan arus informasi dari perusahaan ke pemegang saham berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai atau mempertimbangkan peluang investasi yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang saham, yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi yang bentuknya sangat ringkas.
INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN
Aktivitas inteligensi perusahaan yang berkembang paling baik adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Manajer dan staf pada fungsi keuangan menerapkan sistem ini jauh sebelum era komputer. Di sini is tnengumpulkan informasi yang menjelaskan lingkungan keuangan.
Ada dua sebab mengenai telah dibangunnya arus informasi ini.
1.Sebagian besar informasi bersifat formal, yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan.
2.Manajemen puncak mengetahui pentingnya lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin tetap menggunakannya.
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG
Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap arus uang dalam perusahaan.
5.METODE UNTUK MEMPEROLEH INTELIGENSI KEUANGAN
Perusahaan mengumpulkan inteligensi keuangan dengan tiga cara pokok, yaitu:
1. Komunikasi Informal. Sebagian besar inteligensi keuangan dikumpulkan dengan cara komunikasi informal antara eksekutif perusahaan dengan anggota masyarakat keuangan.
2. Publikasi Tertulis. Sebagian besar inteligensi keuangan dapat diperoleh dari surat kabar, laporan berkala, dan majalah.
3. Database Komputer. Pelayanan data online, seperti DIALOG dan BRS memberikan database. yang berisi informasi, khususnya informasi yang sesuai dengan inteligensi keuangan.
6. SUBSISTEM PERAMALAN
METODE PERAMALAN
Sebelum lcitd membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
Semua ramalan adalah proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
Semua ramalan terdiri atas keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
Tak ada teknik peramalan yang sempurna
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan keakuratan prediksi 100 persen.
METODE NON-KUANTITATIF
Pendekatan non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan penalaran, seperti, “Kami menjual dua ribu unit pada tahun lalu dan kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun yang akan datang.”
Metode non-kuantitatif dapat digunakan bersama dengan output dari sistem kuantitatif. Sebagai contoh, pars eksekutif dapat membahas output dari peramalan yang berdasarkan komputer dalam setting konsensus panel.
METODE KUANTITATIF
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang sangat kompleks. Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun atau lebih adalah regresi. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga penjual.
MODEL EKONOMETRIK
Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah model ekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses data ekonomi. Istilah model ekonomi makro juga digunakan, karena model tersebut mensimulasi seluruh aktivitas ekonomi nasional, bukannya hanya pada satu perusahaan (model mikro). Perusahaan akan menggunakan proyeksi ekonomi nasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk memproyeksikan aktivitasnya sendiri.
7.SUBSISTEM PENGONTROLAN
Setiap unit organisasional mempunyai anggarannya sendiri. Secara bersama-sama, anggaran ini merupakan anggaran perusahaan. Manajer dalam semua tingkatan dievaluasi bukan hanya mengenai sejauh mana mereka memenuhi tujuan operasionalnya, namun juga sejauh mana mereka menggunakan anggarannya tersebut.
PROSES PENGANGGARAN
Ada tiga pendekatan atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan dalam menyusun anggarannya yaitu:
1. Pendekatan Top-Down. Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya.
2. Pendekatan Bottom-Up. Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dan tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas.
3. Pendekatan Partisipatif. Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif.Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan.
LAPORAN ANGGARAN. Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departetnen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk bap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas.
RASIO PENAMPILAN
yang memungkinkan manajer pada semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart internal, dan juga dengan standart industri dari perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan.
Hanya ada beberapa rasio. Diantaranya, yang paling terkenal adalah:
1. Current Rasio, yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yang dapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unit perusahaan atau organ isasional .
2. Inventory Turnover, digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti analis keuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor penampilan perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting dan memberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.
8. MENEMPATKAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF
Manajer keuangan menggunakan sistem informasi keuangan untuk mengelola arus uang. Manajer ini harus melihat ke masa depan dan mengidentifikasi kebutuhan moneter perusahaan. Sumber pendanaan harus diidentifikasi, dan hubungan dengan elemen lingkungan hams dibangun, sehingga arcs dana ke perusahaan dapat terjadi seperti apa yang diharapkan. Manajer keuangan menggunakan sistem informasi untuk menjaga tetap berlangsungnya hubungan yang baik dengan masyarakat keuangan dan mengolah lingkungan sedemikian rupa sehingga is menjadi aset perusahaan, bukannya menjadi kendala.
Dana yang mengalir dalam perusahaan hams dikelola, sehingga is dapat digunakan seefektif mungkin. Manajemen ini diberi pedoman oleh anggaran operasi tahunan. Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi keuangan, dan subsistem pengontrolan melaporkan hasil transaksi tersebut kepada manajer di seluruh perusahaan. Informasi feedback ini memungkinkan manajer untuk mengatur sistemnya agar dapat mencapai tujuan keuangan.
Manajer keuangan juga menggunakan sistem informasi untuk mengidentifikasi tempat yang paling baik untuk menginvestasikan dana surplus. Seperti halnya akuisisi dana, aktivitas investasi melibatkan masyarakat keuangan dan memerlukan antisipasi terhadap lingkungan keuangan yang akan datang.
RINGKASAN
Inti dari sistem informasi keuangan adalah subsistem pemrosesan data, yang memberikan data lengkap mengenai segala sifat moneter yang terjadi pada perusahaan. Subsistem inteligensi keuangan memonitor lingkungan ekonomi dari masyarakat keuangan dan juga melakukan interface dengan pemegang saham perusahaan. Subsistem audit internal mengevaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan dan mempunyai potensi memberikan pengaruh yang kuat terhadap disain sistem.
Pemasaran dan manufaktur melakukan ramalan aktivitasnya dalam jangka pendek, namun seseorang hams melakukan wawasan jangka yang lebih panjang. Tanggung jawab tersebut biasanya dibebankan pada fungsi keuangan dan dijalankan oleh subsistem peramalan, baik dengan menggunakan teknik kuantitatif maupun non-kuantitatif. Teknik kuantitatif mernpunyai tingkat kecanggihan dan menyertakan regresi dan ekonometrik. Perusahaan jarang menciptakan program peramalannya sendiri, namun is menggunakan paket tertulis, seperti SAS.
Subsistem manajemen dana tidak hanya membantu manajemen keuangan dalam menelusuri arus uang dalam perusahaan, namun jugs mempengamhi arus tersebut. Model cash flow dapat digunakan untuk mensimulasi pengaruh keputusan altematif mengenai arus tersebut. Expert system dapat membantu analis kredit dalam memutuskan apakah akan memberi kredit kepada pelanggan atau tidak, dan jika ya, berapa banyak.
Kebijaksanaan kredit perusahaan mempengaruhi arus uang yang masuk. Arus keluar dipengaruhi oleh anggaran perusahaan. Manajer di seluruh perusahaan menggunakan anggaran sebagai mekanisme pengontrolan. I Aporan anggarait bulanan selama tahun fiskal memberitahu manajer mengenai sejauh mana is dijalankan, dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Manajer jugs menggunakan rasio untuk membandingkan penampilan unitnya dengan standart yang ditetapkan oleh perusahaan, standart industri dari perusahaan, dan standart bisnis secara umum.
Sekarang, kita akhiri pembahasan kita mengenai subsistem organisasional dari CBIS. Kita telah melihat bagaimana subsistem tersebut mencukupi kebutuhan informasi yang berlainan untuk para eksekutif dan manajer pada semua tingkatan dalam pemasaran, manufaktur, dan keuangan.

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)



10.1. Berbagai Pandangan Tentang IRM
            Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain.IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan &manajemen.

10.2. Informasi Sebagai Sumber Strategis
            Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif. Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
1) Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
2) Informasi yang menerangkan penggunaan produk
3) Informasi yang menerangkan kepuasan produk

10.3. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi
            Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaan tersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. Aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan pada masa yang akan dating dan cara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan rencananya untuk sumber-sumber informasinya. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.  Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnya SPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang secaara bertahap. William R.King professor pada University of Pittsburgh menetapkan tiga tahapan ini yaitu pra- perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR modern


10.4. Manajemen dan Strategi End User Computing
            Tugas perusahan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan End User Computing yang memberikan fleksibitas kepada pemakai untuk melakukan inovasi dalam pengunaan computer.namun juga harus menentapkan kotrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Jenis end user:
·         End user non programan
·         User tingkat perintah
·         Programmer end user
·         Personel pendukung fungsional
·         Personel pendukung komputerisasi end user
·       
  Programmer DP
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat informasi. Ini merupakan pemecahan yang dapat diimplementasikan dengan cepat,namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari sifat-sifat yang telah permanen. Suatu contoh perubahan yang mendasar ini adalah bahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai sumber pemrosesan dan ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar