Perbedaan antara Nabi
dan Rasul
Telah bermunculan berbagai pendapat tentang perbedaan antara
nabi dan rasul, diantaranya :
1. Tidak ada perbedaan antara nabi dan rasul
Pendapat ini tidaklah benar hal ini ditunjukkan oleh
beberapa dalil diantaranya :
a. Penyebutan jumlah nabi dan jumlah rasul yang berbeda,
dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam ahmad dari shahabat Abu Dzar Al
Ghifari, hal ini menunjukkan bahwa nabi dan rasul memiliki perbedaan.
b. Firman Allah subhaana wa ta'ala :
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan
tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan,
syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu…”.(QS. Al Hajj:52)
Ayat di atas memberikan suatu isyarat bahwasanya nabi dan
rasul memiliki perbedaan.
2. Rasul lebih umum dibandingkan nabi, karena rasul adalah
orang yang diberikan syariat melalui wahyu dan diperintahkan untuk
menyampaikannya kepada ummatnya, sedangkan nabi adalah orang yang mendapatkan
wahyu namun tidak diperintahkan kepada mereka untuk menyampaikannya. Dengan
kata lain bahwa setiap rasul adalah nabi namun tidak semua nabi adalah rasul.
Pendapat ini banyak diperpegangi oleh banyak ulama.
Namun pendapat ini juga tidak sepenuhnya benar, karena apabila
perbedaan yang mendasar antara nabi dan rasul adalah diperintahkan dan tidak
diperintahkannya menyampaikan wahyu maka ini merupakan pendapat yang keliru hal
ini dapat dilihat dari beberapa dalil-dalil yang ada diantaranya :
a. Firman Allah subhaana wa ta'ala :
“Dan Kami tidak
mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi…”(QS. Al
Hajj:52)
Ayat diatas secara jelas menyebutkan bahwasanya seorang nabi
mempunyai kedudukan yang sama dengan seorang rasul yaitu menjadi utusan Allah. Dan
tidaklah seorang utusan tersebut diutus kecuali diperintahkan atas mereka untuk
menyampaikan wahyu yang mereka dapatkan.
b. Menginggalkan “Penyampaian” merupakan suatu bentuk penyembunyiaan wahyu
Allah subhaana wa ta'ala , dan Allah
subhaana wa ta'ala tidaklah menurunkan
wahyu-Nya untuk disembunyikan dan dipendam di dalam hati seorang manusia yang
kemudian wahyu tersebut hilang dengan wafatnya orang tersebut.
c. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :
“Telah diperhadapkan kepadaku sekelompok manusia, maka saya
seorang nabi dan bersamanya sejumlah orang dan ada pula seorang nabi dan
bersamanya hanya seorang atau dua orang, bahkan adapula seorang nabi yang tidak
seorangpun bersamanya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits diatas menjelasakan bahwa setiap
nabi juga mempunyai tugas yang sama dengan seorang rasul yaitu menyempaikan
wahyu yang didapatkan untuk ummatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
sekelompok orang yang menjadi pengikut tiap nabi, hanya saja jumlah mereka yang
berbeda-beda sesuai dengan tingkat usaha tiap nabi tersebut dalam menda’wahkan
risalah yang mereka bawa kepada ummatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar