BAB I
Tinjauan tentang Ilmu Budaya dasar
M
|
ata kuliah Ilmu
Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang-tentang
nilai-nilai, tentang kebudayaaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi
manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Mata kuliah ini sangatlah penting
mengingat bahwa ruang lingkup pendidikan kita sangat sempit dan condong membuat
manusia-manusia spesilais tidak berpandangan luas.
Mata kuliah ini
diharapkan agar lulusan perguruan tinggi dari semua jurusan dapat mempunyai
suatu kesamaan bahan pembicaraan. Kesamaan ini diharapkan, agar interelasi
antar intelektuil lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembagunan
Negara pada umumnya dan perbaikan pendidikan pada khususnya.
Secara singkat,
setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
- Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa.
- Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
- Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
- Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang
diberikan nya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, sesuai dengan program pendidikan
di Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
Latar belakang
Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia
berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
- Kenyataaan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman budaya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
- Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negative berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya. Akibat lebih dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mansia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya.
B. Ilmu
Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari MKDU
Ilmu Budaya
Dasar sebagai bagian dari MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga Negara
sarjana yang berkualifikasi sebgai berikut :
- Berjiwa Pancasila
- Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral
- Memiliki wawasan budaya yang luas
C.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara
sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalh manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu
Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Istilah
Humanities berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia,
berbudaya dan halus.
Dalam
pengleompokan ilmu pengetahuan, Ilmu Budaya Dasar termasuk dalam kelompok
pengetahuan budaya. Prof, Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
- Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Science)
- Tujuan : Mengetahui keteraturan yang terdapat di alam semesta.
- Proses Pengkajian : Menggunakanmetode ilmiah dengan cara menentukan hukum yang berlaku, lalu dibuat analisis untuk menentukan kualiatas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100% benar atau 100% salah.
- Yang Termasuk Kelompok Ini : Astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
- Ilmu Sosial (Social Science)
- Tujuan : Mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
- Proses Pengkajian : Menggunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
- Yang Termasuk Kelompok Ini :
- Pengetahuan Budaya (The Humanities)
- Tujuan : Memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi
- Proses Pengkajian : Menggunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan itu pada umumnya terdapat pada tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah
Ilmu budaya dasar menurut saya ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan dan tidak berbeda jauh seperti bimbingan konseling karena disini saya belajar tentang semua sifat manusia di lingkungannya .
Ilmu budaya dasar yang kira-kira sering dilakukan yaitu hubungan antara saya dengan teman,keluarga,saudara maupun orang terdekat lainnya . Karena dengan mempelajari ilmu budaya dasar saya dapat bersosialisasi dan mengerti dengan keadaan sekitar .
Karena ilmu budaya dasar hanya dipelajari sebulan sekali makan terkadang saya suka lupa akan tugas yang diberikan hehe, tetapi karena itu adalah sebuah kewajiban saya sebagai mahasiswa maka saya telah menyelesaikan tugas ilmu budaya dasar ini . Dalam mengerjakan tugas ilmu budaya dasar ini saya juga ditemani oleh kekasih saya jadi alhamdulillah tugas selessai hati pun senang .
Pada ilmu budaya dasar ini juga pada hakikatnya mengacu pada ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan ,keindahan,kesusastraan dll . Banyak materi yang dapat dicakup oleh ilmu budaya dasar ini . Segala aspek kehidupan dapat masuk ke dalam ilmu budaya dasar karena cakupan nya sediri pun sangat sangat luas.
Dan harapan saya dalam mempelajari ilmu budaya sosial ini adalah agar saya dapat memahami arti sebenarnya kehidupan dan juga agar saya dapat mudah mengerti tentang bersosialisasi dikalangan orang terdekat yang dekat dengan saya .
Suka
E. Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak
dari kernagka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup Ilmu Budaya
Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah:
- Berbagai aspek kehidupan seluruhnya dapat didekati dengan menggunakann pengtahuan budaya
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat
Pokok bahasan
yang akan dikembangkan ialah :
- Manusia dan CInta Kasih
- Manusia dan Keindahan
- Manusia dan Penderitaan
- Manusia dan Keadilan
- Manusia dan Pandangan Hidup
- Manusia dan Tanggung Jawab
- Manusia dan Kegelisahan
- Manusia dan Harapan
(Minggu II) BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
Manusia
Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan, atau
secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia
yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara
alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak
muda laki-laki dikenal sebagai putra dan
laki-laki dewasa sebagai pria. Anak
muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita.
Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.
Makhluk
yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
b.
Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
c.
yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.
Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
e.
Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
f.
Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
g.
Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
h.
Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian bangsa
timur adalah kepribadian yang bertolak belakang dengan kepribadian bangsa
barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun
berbeda. Menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur, sudah jelas kita semua
tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia dan Afrika. Yang penduduknya
sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang dan hitam, dan sebagian
pula berkulit putih dan bermata sipit.Bangsa timur juga dikenal dengan bangsa yang baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah bangsa timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
Namun seiring waktu berjalan kerpribadian bangsa timur saat ini sudah banyak dimasuki oleh pengaruh globalisasi yang datang dari bangsa barat. Saat ini tidak sedikit orang-orang timur yang sudah melupakan norma-norma sosial yang ada. Pengaruh tersebut berdampak buruk serta menjadi contoh bagi generasi mereka yang tidak baik. Globalisasi sangatlah bagus bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa tapi sifat-sifat atau kebiasaan bangsa barat janganlah sampai kita tiru juga contohnya dalam masalah pergaulan dan gaya hidup.
Pengertian Kebudayaan serta unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-unsur Kebudayaan:
·
Bahasa
·
Sistem Teknologi
·
Sistem Mata
Pencarian
·
Organisasi Sosial
·
Sistem
Pengetahuan
·
Religi
·
Kesenian
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTERAAN
A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal
dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin
Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The
Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi,
karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya
Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative
fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita
pendek.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang
Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita
mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.
o Prosa Lama meliputi
:
o Prosa Baru meliputi
1.
Dongeng.
1. Cerpen
2.
Hikayat.
2. Novel.
3.
Sejarah.
3. Biografi.
4.
Epos.
4. Kisah
5. Cerita Pelipur
Lara.
5. Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh
pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
merupakan sarana bagi pemindahan
yang tak henti dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
karya sastra dapat dibagi menjadi
dua:
1.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk
mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
2.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang
Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman
jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa
yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi
(penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga
puisi menjadi segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu
kata-kata yang bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu
kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian
puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman
perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative
entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan
pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa
dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri
sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia
tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue
dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi
dasar manusia sosial yang bisa berupa:
o Penderitaan atas
ketidakadilan;
o Perjuangan untuk
kekuasaan;
o Konflik dengan
sesamanya;
o Pemberontakan kepada
hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan
nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan
yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di
dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak
berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain
seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
BAB
IV dan V
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun
sangat tertarik hatinya. Pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih
Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta, Cinta adalah perasaan jiwa dan
gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh
gairah, lembut, dan kasih sayang.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono
memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta memiliki tiga tingkatan:
tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua,
anak, saudara, istri/suami dan kerabat) dan rendah (keluarga, kerabat, harta
dan tempat tinggal).
Cinta tingkat rendah adalah cinta
yang paling keji , hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah
cinta rendahan, bentuknya beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut (syetan),
selain Allah
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta lebih mengutamakan
kecintaan kepada orang tua, anak, istri, perniagaan dsb
Hikmah cinta adalah sangat besar,
hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang
mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
- Cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
- Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan
- Cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia
4. Cinta merupakan pengikat
yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan
bermasyarakat,
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8,
QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam,
19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran,
3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.
C. Kasih Sayang
Cara pemberian cinta kasih ini dapat
dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak
bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak
bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak
bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak
bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak
saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya
D. Kemesraan.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan
kemampuan dan bakatnya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih sering kali dicampur
baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih
terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan
cinta kasih keibuan.
Dengan demikian maka bahwa cinta
kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa
cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan keduanya,
lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga
tidak pada yang lain.
BAB VI
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
a. Pengertian
Kata keindahan berasal dari kata
indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Perbedaan
keindahan:
- Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
- Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
- Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.
b.Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah
semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Nilai digolongkan menjadi:
- Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
- Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
c. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut
selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni
didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia
untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut
dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian
bahwa sesuatu itu indah.
d. Sebab Manusia Menciptakan
Keindahan
- Tata nilai yang telah usang
- Kemerosotan zaman
- Penderitaan manusia
- Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan
Romantik
Dalam buku An Essay on Man
(1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai
diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats
(1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever its
loveliness increases; it will never pass into nothingness (bahwa sesuatu yang indah adalah
keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu
ketiadaan).
B. RENUNGAN
Renungan artinya diam-diam
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni
ada beberapa teori, yaitu :
- Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an
expression of human feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
- Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat
sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
- Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada
kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan
(dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert Spencer 1820
– 1903).
C. KESERASIAN
Keserasian, artinya cocok, kena
benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika
menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
- Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
- Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan
dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas
yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka
Teori perimbangan berlaku dari abad
ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena
desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi
mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya
berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan,
yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan
perasaan.
BAB VII
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.
B. S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis
misalnya:
a.Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada
suatu saat tidak dapat menentukan pilihan b.Kesepian: dialami seseorang
yang merasa kesepian walaupun berada di keramaian.
c.Ketakutan: rasa ingin menghindar dari
sesuatu yang menyebabkan ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
- Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
- Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
- Gamang : takut berada di tempat ketinggian
- Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
- Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
- Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan.
C. Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar .Gejala-gejala
permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
- Nampak pada jasmani : pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- Nampak pada kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
- Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
- Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif;
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
- Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
- Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami
seseorang mendorongnya ke arah :
- Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
- Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
- Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
- Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan
- Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
- Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
- Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
- Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
- Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan
bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak
boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia
harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
E. Penderitaan, Media Masa Dan
Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagian
lainnya membuat manusia menderita.
Media masa merupakan alat yang
paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia
secara cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang
dilakukan para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya
dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia :
- Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
- Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
- Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
- Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
B) Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
- Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
- Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
- Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang
mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh
sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,
ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti,
misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap
positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
BAB VIII
MANUSIA DAN KEADILAN
A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Beberapa para
pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :
- Aristoteles, adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
- Plato, adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
- Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
- Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum
dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban.
B. Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi
“keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak
ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya
mengenaai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah
yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya
untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu
dipupuk yaitu :
a. perbuatan luhur ynag mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan
b. sikap adil terhadap sesama
c. sikap suka memberi pertolongan
terhadap yang membutuhkan
d. sikap suka bekerja keras
e. sikap menghargai hasil karya
orang lain
Asas terciptanya keadilan sosial
dituangkan melalui 8 jalur pemerataan yaitu :
- pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
- pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
- pemerataan pembagian pendapatan
- pemerataan kesempatan kerja
- pemerataan kesempatan berusaha
- pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
- pemerataan penyebaran pembangunan
- pemerataan memperoleh keadilan
C. Berbagai macam keadilan
1. Keadilan legal atau
keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the
gun).
2. Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa
keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan
yang tidak sama secara tidak sama (Justice is done when equals are treated
equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang menjadikan ujung ekstrim menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa
yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang
dikatakan sesuai dengan knyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang
bersih dari perbuatan yang dilarang oleh agama. Adapun kesadaran moral adalah
kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam
kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak
dapat dipisahkan.
Ketidakjujuran sangat luas
wawasannya sesuai dengan luasnya kehidupan dan kebutuhan manusia. Untuk
mempertahankan kejujuran, berbagai cara berbagai cara dan sikap perlu dipupuk.
Namun demi sopan santun dan pendidikan seseorang diperbolehkan berkata tidak
jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.
E. Kecurangan
Kecurangan artinya apa yang
diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang
dengan maksud memperoleh keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang
akan mendatangkan kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.
Faktor yang mempengaruhi orang yang
melakukan kecurangan diantaranya :
- Faktor Ekonomi
- Faktor Kebudayaan
- Faktor Peradaban
- Faktor Teknik
F. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga
dengan hati-hati agar namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat
hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Tingkah laku atau perbuatan yang
baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
- Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk bermoral
- Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral.
Bila nama baik seseorang tercemar
maka orang tersebut akan melakukan apa saja untuk memulihkan nama baiknya.Pemulihan
nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang
diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.
Tingkah laku dan perbuatan manusia
harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia.
Ada 3 macam godaan yaitu
derajat/pangkat, harta dan wanita.Bila orang tidak dapat mengendalikan hawa
nafsunya maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan karena untuk mendapatkan
derajat/pangkat, harta dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.
Untuk memulihkan nama baik, manusia
harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir saja
melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah dan berbuat darma serta mempunyai
sikap rela dan tawakal yang harus selalu dipupuk.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain.Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan
yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh
kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
BAB IX dan X
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. Pengertian pandangan
hidup
Pandangan hidup artinya pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di
dunia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu:
- Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4
unsur-unsur, yaitu:
- Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
- Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
- Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
- Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan
dan pandangan hidup dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita belum tercapai
maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. faktor yang menentukan seseorang
dapat atau tidak mencapai cita-citanya, yaitu:
– Manusianya
yang memiliki cita-cita
– Kondisi
yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
– Seberapa
tinggi cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang ingin mencapai
cita-citanya ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai
cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan
menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya
cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat.
Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu
cita-cita sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi.
Faktor tingginya cita-cita merupakan
faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan
gantungkan cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan
kondisi yang ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus
dilakukan dengan penuh pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki serta kondisi yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki
oleh individu tapi juga oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu
bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu
perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan
norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena pada
hakekatnya manusia itu baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang
terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal.
Manusia mempunyai kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian
ia mencintai dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat
bertahan hidup. Untuk dapat melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi,
yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat
dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan
didalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik
buruknya suatu perbuatan. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri
sendiri. Sebab itu nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang
selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan
berarti: berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi
yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja
keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau
berusaha. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja
keras. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan
tenaga atau jasmani bahkan dengan keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai
dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat
manusia iri, miskin dan melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya
sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi
oleh kemampuan. Karena dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau
keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa kebersamaan
dan cinta kasih maka ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan
perbedaan tingkat kemakmuran dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah
kekeluargaan.
E. Keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution,
ada 3 aliran filsafat, yaitu:
(a). Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi
mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib
dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah
kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi
kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2
macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis,yang
disampaikan Tuhan melalui ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama,
yaitu sebagai hasil pemikiran manusia
(b) Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika
atau akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka
keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi
oleh keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan
yang gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan,
sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2
kemungkinan pandangan hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme
religius. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati
nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah berpandangan
hidup yang baik
Langkah-langkah berpandangan hidup
yang baik yaitu:
- Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan hidup yaitu alquran dan hadist serta ijmak Ulama yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
- Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang pandangan hidup.
- Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
- Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
- Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri lebih dari orang lain.
- Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
BAB
XI dan XII
TANGGUNG JAWAB
A. Pengertian
tanggungjawab
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya.
B. Macam-macam
tanggungjawab
- Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya
sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan
demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan
mengenai dirinya sendiri.
- TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat
oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan
manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
- TanggungJawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi
ini bukanlah tanpa tanggungjawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia
mempunyai tanggungjawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai
kitab suci melalui berbagai macam agama.
- TanggungJawab Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib
bertanggungjawab kepada keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan
- TanggungJawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
sosial. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengabdian dan pengorbanan
- Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta
kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang
bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi
kepada keluarga.
- Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban
atau qurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian
untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian
itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Minggu 13 dan 14
BAB XIII dan XIV
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi. Arti harapan adalah sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi
Persamaan antara harapan dan
cita-cita yaitu :
- Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
- Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B. Sebab manusia mempunyai
harapan
Manusia setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau
anggota mayarakat lainnya.
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah
terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
Misalnya: menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
- Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan karena binatang dan tumbuh-tumbuhan perlu makan dan minum.
- Manusia dan kodratnya dapat mengetahui mana yang baik dan buruk.
- Dengan kodrat manusia mempunyai harapan
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
- Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan dalam keseharian kita.
Misalnya: makan, minum, pakaian,
rumah dan lain-lain.
- Kebutuhan Rohani:Adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi. Misalnya agama, ketenangan jiwa.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia itu adalah:
- Kelangsungan hidup
- Keamanan Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
- Diakui lingkungan
- Perwujudan cita-cita
Kelangsungan Hidup
Manusia memiliki tiga kebutuhan
pokok yaitu:
- Sandang, kebutuhan manusia dalam bentuk pakaian.
- Pangan, kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
- Papan tempat untuk berlindung setiap harinya, contohnya rumah.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan,
karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat
diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani
hidup.
Hak Dan Kewajiban Mencintai Dan
Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia
pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada
usia remaja.
Status
Status adalah harga diri yang
dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya.
Perwujudan Cita-Cita
Setiap manusia sesuai dengan
keahliannya mewujudkan cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau
kepandaian.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.Kebenaran yang
dapat diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung ataupun tak langsung
kepada manusia.
- Kebenaran merupakan ajaran yang diajarkan di setiap agama di dunia.
- Kebenaran merupakan kunci kebahagian dari semua orang.
- Kebenaran menurut Dr.Yuyun Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu :
1. Teori konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten
2. Teori korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar dan juga berhubungan dengan obyek yang dituju
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar dan juga berhubungan dengan obyek yang dituju
3. Teori Pragmatis
Yaitu kebenaran yang diukur dengan
kriteria apakah peryataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
D Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya.
Kepercayaan dapat di bedakan
menjadi:
- Kepercayaan kepada diri sendiri
- Kepercayaan kepada orang lain
- Kepercayaan kepada pemerintah
- Kepercayaan kepada Tuhan
Usaha manusia untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan, yaitu:
- Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
- Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya
- Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebihan
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki fitnah, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar